Kamis, 15 Oktober 2015

Mengenal Hoisting System Pada Rig

Hoisting System adalah unit pengangkatan yang menggunakan drum  sebagai unit penggulung dengan sling yang terikat padanya dan menuju beban angkat melalui puli-puli yang berada pada crown block.

Pada pengangkatan peralatan ringan, Hoist atau alat angkat yang digunakan berkapasitas berkisar 5 ton beban angkat. Dan hoist ini kecil dengan 2 jenis penggerak. Ada yang menggunakan angin dan ada yang menggunakan hydraulic. Pada hoist seperti ini tidak ada system pengereman. Penghentian operasi hanya dengan menetralkan handle operatornya.

Sementara hoisting system pada unit rig yang lebih besar adalah pada drawwork. Hoisting System ini adalah yang paling utama pada unit rig. Dimana fungsi utamanya adalah mengangkat semua beban berat rangkaian pipa bor pada saat proses pengeboran berlangsung.

Jika kita uraikan bagian demi bagian hoisting system ini, terdiri dari drawwork sebagai penggulung, sling sebagai tali angkat, crown block sebagai puli laluan sling menuju travleing dan travleing block sebagai katrol.

1. Drawwork
Pada umunya, mesin ini berada di sebelah luar bagian menara. Letaknya persis di landasan didekat engine rig untuk jenis mobile rig, atau berada di lantai rig untuk jenis land rig. Mesin ini terdiri dari drum atau penggulung utama dimana drilling line atau sling bersimpul disana. Sling di tambatkan pada drum kemudian di alurkan melalui puli-puli pada crown block menuju travleing block. Makin besar kapasitas kekuatan sebuah rig, maka makin besar pula kapasitas drawworknya.  

Drawwork juga memiliki mekanikal brake sebagai penghenti laju putaran pada drum, berbeda dengan air hoist dan hydraulic hoist yang tidak ada system pengereman. Namun system brake tidak sama pada setiap type rig.

Ada rig yang menggunakan elektric sebagai sumber utama penggerak dari semua unit. Dan ada pula yang menggunakan sistem mekanikal pada semua penggerak.

Saat ini, seiring kemajuan zaman unit rig semakin canggih dengan banyaknya type rig yang menggunakan system elektrik, dimana desain lebih praktis dengan menggunakan program komputer. Namun pada rig darat, type rig seperti ini mempunyai kelemahan ketika melakukan perpindahan lokasi yang berada jauh. Dari pengalaman saya di temukan, perangkat lunak dari system ini rentan sekali terhadap guncangan dan terkadang menimbulkan masalah pada saat pengesetan rig.

2. Drilling Line
Drlling line adalah tali baja berkekuatan tinggi yang berfungsi sebagai penarik yang dililitkan atau tergulung pada drawwork, lalu ujung tali baja menuju traveling block dengan melalui jalur sheaves atau puli-puli yang berada di atas menara, kemudian kembali lagi ke crown block melalui sheaves, turun ke bawah dan terikat mati pada anchor atau yang disebut dengan daed line.

3. Over head tool
Adalah perangkat pendukung hoisting system yang terdiri dari menara sebagai penopang beban angkat. Crown block yang terdiri dari shaeves atau puli-puli. Traveling block yang berupa sheaves atau puli-puli yang bergerak naik turun mengangkat beban yang berpadu dengan crown block membentuk sebuah katrol. Hook, tempat menggantungkan Link, sebagai tangan-tangan pengangkat beban, kemudian elevator sebagai penjepit kepala pipa pada saat dilakukan pengangkatan.

Sehubungan dengan fungsi hoisting system sebagai sistem pengangkatan utama pada rig, maka secara berkala dilakukan pemotongan pada drilling line  berdasarkan jumlah beban kapasitas pengangkatan. Begitu juga pada sheaves atau roda puli-puli baik yang berada pada puncak menara atau crown block, maupun sheaves yang berada pada travleing block selalu dilakukan pelumasan dan pengecekan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar